Tradisi Ter-Teran
TRADISI TER-TERAN DESA ADAT JASRI,KARANGASEM
Tradisi Ter-teran di Desa Adat Jasri, Kabupaten Karangasem, merupakan tradisi lempar-lemparan sundih atau bobok yakni sejenis obor yang terbuat dari daun kelapa kering yang diikat. Tradisi ini serupa tradisi perang api. Tradisi Ter-teran termasuk rangkaian dari Aci Usaba Dalem Nganggih atau biasa disebut Aci Muu-muu yang dilaksanakan setiap dua tahun sekali, tepat pada Tilem Sasih Kesanga atau sehari sebelum Hari Raya Nyepi.
Tradisi Ter-teran melibatkan banyak orang secara bersamaan. Warga dibagi menjadi dua kelompok dan saling serang menggunakan bobok (obor). Setelah warga selesai melaksanakan upacara mecaru di tepi pantai Desa Adat Jasri, warga pembawa caru itu kemudian disambut warga dengan suara kulkul (kentongan), sorak sorai, dan perang api Ter-teran.
Tentang sejak kapan dimulainya tradisi terteran ini, tidak ada yang tau pasti karena tidak ada bukti tertulis yang menjelaskan tentang hal tersebut. Namun demi tetap ajegnya tradisi yang tergolong unik ini, Prajuru Desa Pakraman Jasri berusaha untuk merekomendasikan setiap kegiatan ngusabha dalam dua tahun sekali dilaksanakan tradisi ter-teran. Dengan usaha tersebut, tradisi ter-teran ini dapat diwariskan kepada generasi mendatang sekaligus untuk melestarikanya.
Tradisi ter-teran merupakan tradisi yang unik karena disamping atraksi saling melempar sundih, sebelum pelaksanaan tradisi ini diberlakukan berbagai jenis aturan yang berupa konvensi atau awig-awig yang tidak tertulis, yang tidak boleh dilanggar oleh seluruh krama. Karena hal itu sangat disakralkan, maka krama Desa Pakraman Jasri tidak ada yang beranai melanggarnya karena mereka berkeyakinan bahwa kalau melanggar mereka akan mendapatkan bencana, yang paling nyata adalah bencana berupa sanksi adat.
Komentar
Posting Komentar