Goak-Goakan Buleleng

                    TRADISI  GOAK-GOAKAN BULELENG



Sejarah awal berdirinya Buleleng tentu tidak lepas dengan Ki Barak Panji Sakti yang pernah memerintah Kerajaan Buleleng, tradisi unik megoak-goakan ini sendiri masih berlangsung dan bertahan sampai saat ini di desa Panji Buleleng.

Tradisi ini digelar untuk menghormati jasa-jasa dari raja Ki Barak Panji yang terkenal sebagai pemimpin yang terkenal baik hati dan memiliki jiwa kepemimpinan tinggi.

Permainan tradisional tersebut muncul, karena raja terinspirasi oleh seekor goak (gagak) yang sedang mengincar mangsanya, dan gagak tersebut membuat taktik agar bisa menangkap mangsanya.

Hal tersebutlah membuat raja mempraktekkan cara gagak tersebut dengan mengajak prajuritnya melakukan sebuah permainan tradisional yang dinamakan megoak-goakan. Tradisi unik di pulau Bali ini bisa menjadi atraksi wisata dan tujuan tour di kawasan Bali Utara.



Tradisi Megoak-goakan ini dimainkan secara berkelompok. Ada dua regu yang akan bertanding dan masing-masing beranggotakan minimal 5 orang sampai 11 orang.

Peraturannya, para peserta dari masing-masing regu akan berjejer memanjang ke belakang sambil memegang pinggang peserta di depannya. Sementara yang berdiri paling depan disebut goak.

Kemudian permainan dimulai. Masing-masing regu berusaha adu kecepatan untuk memegang ekor (Orang yang menjadi barisan paling belakang) dari regu lawan. Siapa yang mampu menangkap terlebih dahulu, akan dinyatakan sebagai pemenang. Jika dalam permainan itu ada peserta yang terlepas dari pegangannya, maka permainan harus diulang.


Komentar

Postingan Populer